![]() |
sawo sumber gambar : www.amazon.com |
Sapodilla atau tanaman yang kita kenal dengan sawo (manilkara zapota) , merupakan tanaman yang sejatinya berasal dari Semenajung Yukatan (Meksiko hingga Guatemala) di Amerika tengah. Eksistensinya di Asia tenggara dikenal setelah Penjelajah Spanyol membawanya ke Filipina. Warna daunnya hijau sepanjang tahun (evergreen), tumbuh didaerah tropis hingga ketinggian 1500 mdpl. Masa hidup ( lifespan) sapodilla terkenal cukup tangguh, ia bisa hidup puluhan bahkan lebih dari 100 Tahun. Tingginya bisa mencapai 18 Meter dengan intensitas produksi buah yang cukup tinggi .
![]() |
Hei. Its Chewing Gum Tree sumber : http://lilianausvat.blogspot.com/ |
Dalam
taksonomi tumbuhan Sawo merupakan family dari Sapotaceae yang memilki 50 Genus
dan 600 Spesies, sementara Genus Manilkara memiliki lebih dari 70 spesies. Di Indonesia ada beberapa jenis sawo yang kita
kenal, Umumnya terbagi kedalam beberapa Jenissecara general antara lain Sawo Manila
(Manilkara Zapota), Sawo Kecik/Jawa
(Manilkara Kauki) , Sawo Ubi (Lucumma
Nervosa) dan Sawo Durian (Chrysophyllum
Cainito) . Sawo Manila merupakan sawo
sejati yang paling dikenal baik di seantro nusantara. Ia memilliki mutu dari
segi rasa dan kuantitas produksi. Beberapa sawo yang masuk dalam kelompok sawo
manila seperti sawo kulon, sawo betawi, sawo Malaysia, sawo apel, maja dan
alkesa. Sawo manila termasuk jenis buah Klimaterik, artinya ia bisa dipetik
mentah dan menjadi masak jika diperam (dibiarkan dalam suhu
ruangan) selama beberapa hari. Umumnya
sawo bisa mulai berbuah sejak tahun 3-7
setelah penanaman.
![]() |
Iklan Permen Karet Chicle sumber gambar : http://yamaye-mike.blogspot.com/ |
Suku
maya dan Permen Karet ‘chicle’
Sebelum
Chewed Gum (permen karet kunyah) dipopulerkan oleh John Curtis pada abad ke 19.
Ratusan tahun sebelumnya, Suku Kuno Maya dan Aztec telah mengenal Permen Karet
Sederhana yang menjadi cikal bakal ‘chicle’ atau permen karet ala Amerika. Mereka
mengambil getah pohon Sawo yang banyak tumbuh di Amerika Tengah.Penggunaan
Permen karet Sapodilla biasanya digunakan suku pedalaman sebagai pembersih
alami gigi , penahan haus/lapar juga penyegar nafas. Namun sayang, Penggunaan permen karet dari getah sawo mulai
menurun diabad ke-20, setelah ditemukannya bahan karet sintetik untuk menggantikan getah
sapodilla.
![]() |
Sawo Kecik/Sawo Jawa sumber gambar : samudrabibit.com |
Tanaman
Sandi Perang Jawa
Tanaman
Sawo memilih peran penting pada salah
satu sudut sejarah di Indonesia, terutama pada masyarakat Jawa. Ceritanya,
setelah pangeran Diponegoro ditangkap pada tahun 1830, pasukannya mulai
bercerai berai. Untuk mengenal satu sama
lain , mereka membuat kode khusus. Menanam pohon sawo di kanan kiri rumah
mereka. Sebagai penanda pengikut Diponogoro. Pada masa itu Sawo ini juga
menjadi lambang isyarat dari kata ‘sawwu suhufakum’ dimana secara filosofis
bermakna saat imam meminta pasukan / pengikut mengikutinya untuk memperbaiki
atau meluruskan barisan ibadah/shaf maka harus patuh dan bersiap merapatkan
barisan.
![]() |
Peyadapan Karet Pohon Sawo di Amerika Tengah sumber gambar : http://yamaye-mike.blogspot.com/ |
Selain itu, bagi masyarakat Jawa, sawo kecik juga memilki makna filosofis sarwa becik atau berarti serba
baik, ia disebut sebagai pohon kebijaksanaan kaya makna dan keteduhan. Keraton Pecahan Mataram seperti Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta, menanam sawo kecik yang
dianggap memilki kedudukan sejajar dengan
pohon beringin, asam dan gayam.
Bahkan Pakubuwana X menanam puluhan sawo kecik dilingkungan kasunanan Surakarta.
Pada era
kemerdekaan Pohon sawo kecik, dibelakang
keraton Yogyakarta menjadi tempat berkumpul para pejuang, jika hendak
melapor kepada sultan Hamengkubuwana IX di keraton, para pejuang menyamar
sebagai abdi dalem dengan pakaian Jawa, lalu berkumpul dibawah pohon sawo kecik
dibelakang keraton.
Dahulu
pohon sawo kecik juga digunakan oleh para ahli pembuat keris (empu) untuk
dijadikan pegangan keris. Kayu sawo kecik dikenal karena keras, tak mudah
retak , berwarna merah kecoklatan dan memiliki serat yang cukup halus.
Namun, Beberapa masyarakat awam ada yang masih mempercayai mitos gaib untuk tidak
sembarangan menanam pohon ini di perumah, mereka mempercayai bahwa Sawo
memiliki nilai mistis sama seperti beringin. Sawo dimitoskan menjadi sarang
hantu lokal berupa genderuwo. Meskipun zaman sekarang hal-hal semacam itu sudah
hampir tidak terdengar lagi .
![]() |
Sawo Manila sumber gambar : floradanfauna.com |
Buah Sawo
dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Buah sawo memiliki banyak kandungan gizi. Mengkonsumsi 100 gram sawo setiap hari dapat memenuhi hampir seperempat kebutuhan Vitamin C. Buah sawo juga mengandung asam folat , 14mkg/100 g. Ia diperlukan tubuh untuk pembentukan sel darah merah. Kandungan serat buah ini juga tinggi sehingga baik untuk untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare. Didalamnya juga terdapat kalium dan fosfor yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, bagi kalian yan ingin menjaga kesehatan mata, sawo bisa menjadi pilihan tepat karena kandungan vitamin A didalamnya. Buah ini juga menjadi obat alami untuk penyakit disentri.Selain pada buah , daun sawo juga bisa digunakan untuk obat demam serta luka dan borok.
Meski bukan
merupakan tanaman asli asal nusantara, sawo yang memilki segudang manfaat telah
lama melekat bersama masyarakat Indonesia tidak hanya memiliki manfaat sebagai
pangan dan herbal. Juga memilki kajian budaya yang layak kita ceritakan. (mcnews/aka)
Posting Komentar