Flora Di Indonesia

 

Para ahli memprediksi bahwa bumi kita ini sudah Ada sejak 4,5 milyar tahun yang lalu. Daratan bumi diprediksi  menyatu dalam benua raksasa yang disebut dengan Pengea. Kemudian terjadi proses tektonik dalam perut bumi yang menyebabkan pergeseran daratan  yang membentuk pulau terpisah dan menjadi benu-benua saat  ini. Perubahan dari pangea menuju benua yang terpecah-pecah seperti sekarang disebut dengan teori continental drift. 

Sementara kepulauan Indonesia baru mulai terwujud kurang lebih 500 ribu tahun yang lalur, tepatnya pada zaman es terakhir. 

continental drift 
sumber gambar : freepik.com


Pembagian Garis Bidodiversity

Jika kita perhatikan terdapat persamaan ataupun perbedaan ciri khas antara flora fauna Indonesia baik yang bertipe  general maupun endemic wilayah barat dan  timur Indonesia. Kemiripan antar  flora fauna di bagian barat Indonesia dipengaruhi dengan teori bahwa dulunya Sumatra, Jawa dan Kalimantan menyatu dengan daratan Asia (zona zoogeografi Asia). Sementara di daerah timur seperti Papua berada satu 'genre' dengan Australia (zona zoogeografi Australasia)

peta lempeng tektonik
sumber : freepik.com


Teori ini di ilustrasikan beberapa peneliti asing yang menyusuri wilayah Nusantara, mereka membuat teori garis khayal pada peta  yang membagi wilayah Indonesia berdasarkan Kesamaan dan Perbedaan Bidodiversity nya . Garis-garis khayal itu antara lain : 

Sundaland dan Sahulland
sumber: ugm.ac.d


1.Garis Wallace 

Seorang peneliti  asal Inggris  bernama Alfred Russel Wallace mencoba meneliti spesimen flora fauna di Indonesia dari tahun 1854 hingga 1862. Ia menyimpulkan beberapa temuan termasuk perbedaan antara biodiversity  Indonesia barat dengan timur, untuk memisahkan wilayah geografi  fauna Asia dan Australasia ia tarik sebuah garis pembatas di peta yang kemudian dinamakan The Wallace Line. Garis ini sering digunakan untuk mempelajari pola Jenis hewan mamalia antara barat dan timur Indonesia. 


Perbedaan Garis Wallace dan Weber
sumber : rebanas.com


2.Garis Weber 

Beberapa tahun setelah garls Wallace ada, tepatnya pada tahun  1900. Peneliti asal Jerman Max Carl Whilhelm Weber menambal konsep yang berbeda.  Tahun 1899 -1900 pada Ekspedisi Siboga yang dipimpin Weber , ia menemukan bahwa perbedaan jenis tanaman dan hewan bertulang belakang lebih tepat terbagi di kepulauan Tanimbar Maluku, teori ini sedikit menjauh dari garis Wallace terbagi dari Nusa Tenggara dan Sulawesi. 

Dari contoh dua garis pembagian biodiversity whelm yang berbeda  maka tidak heran secara garis umum ada beberapa  flora  endemik, yang memilki perbedaan mencolok antara daerah paparan sunda dan paparan sahul ( sunda and sahul shelf). Lokasi yang berada diantara lempeng sahul dan sunda di sebut pula zona peralihan atau Wallacae Zone, karena terdapat campuran antara flora fauna Asiatis dan Australasia.Wilayah ini Meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. 


Beberapa Contoh Flora Identitas di Daerah
sumber : Wikipedia


Flora di Indonesia

Flora berasal dari bahasa Latin ‘flora’ yang mengacu pada nama Dewi Tanaman pada Mitologi Romawi Kuno. Flora bisa diartikan tanaman ataupun kelompok tanaman. Di Indonesia sebagaimana yang dijelaskan memilki karateristik flora masing –masing khususnya di wilayah Barat , Timur ataupun Peralihan. 

Menurut situs LIPI, keaneka ragaman spesies flora di Indonesia tercatat ada 1500 Spesies Alga, 2197 jenis Paku-pakuan, 80.000 Spesies Jamur, 595 spesies lumut, 30.000- 40.000 spesies tumbuhan berbiji. Kekayaan spesies flora Indonesis merupakan 15.5 persen dari total jumlah flora di Dunia. Tantangan yang dihadapi, Terdapat pula  240 Species tanaman yang dinyatakan langka, dan sekitar 36 spesies dinyatakan terancam punah. 


Flora Indonesia dari Barat ke Timur

Wilayah geografi Indonesia barat dari Sumatra, Jawa, Bali dan Borneo memilki hutan yang cukup lebat, curah hujan banyak, sehingga banyak ditemukan pohon besar yang bisa mencapai 60 Meter bahkan Lebih. Tumbuhan diwilayah barat banyak ditemukan jenis kayu kruing, meranti, kayu dan hutan bakau di Pesisir timur Sumatra. Flora endemic yang ditemukan seperti Bunga Bangkai, Anggrek tien dan Andalas.

Sementara wilayah timur meliputi Maluku dan Papua, terdapat hutan musim yang memilki ciri daun berguguran pada musim kemarau. Pepohonan hutan lebih rendah dari pohon hutan hujan tropis Barat. Contoh tanaman yang banyak ditemukan seperti Jati, Matoa dan Famili Ficus. Flora ditimur disebut juga flora australis , banyak ditemukan tumbuhan merambat atau epifit. Didaerah rawa banyak ditemukan sagu yang menjadi makanan pokok bagi banyak penduduk di papua. Tumbuhan endemik wilayah ini contohnya Rhododendrom  juga matoa. 

Sementara wilayah bagian tengah yang meliputi Nusa Tenggara dan Sulawesi,Sebagian Maluku  terdapat banyak padang rumput yang diselingi semak yang disebut Savana. Daerah Flores, Sumbawa , Timor terdapat hutan dan rumput-rumputan pendek akibat curah hujan yang kecil. Kebanyak diwilayah ini terdapat flora peralihan Terkadang ditemukan seperti di Kalimantan, atau di Papuo. Contoh Flora endemik yang ada disini adalah Kau Eboni / Kayu Besi. 

Selain Wilayah, Banyak juga faktor yang mempengaruhi jenis flora yang tumbuh seperti Iklim, Tanah, air dan Faktor Biotik lainnya. 

Secara Umum, kesimpulan  Keaneka ragaman  flora di Indonesia terjadi karena : 

1. Beriklim tropis dan stabil

2. Diantar dua Benua Asia dan Australia

3. Kondisi Geografis Luas

4. Pendekatan Biogeografi (biodiversity whelm) yang unik


raflesia arnoldi, salah satu Bunga Nasional
sumber : cleanpng.com


Flora Identitas

Berdasarkan Surat  keputusan menteri dalam Negeri nomor 48 tahun 1989 tanggal 1 September mulai ditetapkanlah flora Identitas ditiap-tiap daerah dan Propinsi di Nusantara. Selain Flora nasional berupa banyak Bunga Melati, Anggrek Bulan dan Raflesia Arnoldi. Ditetapkan pula flora identitas tiap propinsi yang menjadi kebanggaan dan simbol flora sebuah daerah. 

 Sebagai pemandu wisata , sudah menjadi bagian dari perjalanan, memperkenalkan kepada tamu bagaimana keindahan dan keunggulan flora di Indonesia baik dari sisi manfaat , kesehatan hingga kedudukannya pada istiadat dan budaya. Flora identitas juga tak kalah penting untuk disampaikan, sebagai kesatuan dari identitas daerah kita masing-masing di Nusantara.   (mcnews/aka)


0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama