Tanaman - Tanaman Penjaga Mata Air


Banjir, Longsor hingga kekeringan merupakan beberapa diantara Bencana Alam yang bisa terjadi akibat rentetan proses akibat rusaknya siklus alam. Pohon menjadi bagian penting bagi ekosistem . Kepunahan pohon menjadi kepunahan bagi makhluk hidup di Bumi. Selain sebagai pemasok kebutuhan pangan, sandang dan papan. Pohon juga penghasil oksigen . Dan secara langsung atau tidak lpohon juga turut serta membantu memberikan kebutuhan air bagi manusia. 


Siklus Air 
sumber : www.quora.com


Namun sayangnya hutan-hutan penjaga mata air mengalami deforestasi besar-besaran dalam kurun  satu abad terakhir. Data dari Ditjen PKTL pada tahun 2018-2019 saja di Indonesia terjadi  deforestasi  hingga mencapai luas 462,4  ribu hektar. Untuk tingkat dunia,Menurut data dari situs  FAO , sejak tahun 1990 diperkiran 420 juta hektar hutan di dunia mengalami deforestasi , bahkan lebih dari 80 juta hektar diantaranya adalah hutan primer.  Dari tahun 2015-2020 diperkirakan tak kurang  dari  10 juta hektar hutan pertahun didunia mengalami deforestasi. Inilah yang menjadi alasan utama munculnya pemanasan global hingga bencana akibat ketidak seimbangan siklus alam. 

Pohon dan Penyimpanan Air Dalam Tanah
sumber : deargreenguy.blogspot


Menanam Pohon berarti menanam mata air, ungkapan awam ini terkadang perlu diperjelas. Meskipun pembentukan mata air datang melalui proses yang panjang dengan berbagai aspek pertimbangan. Namun tetap saja Pohon dan Hutan Membantu berbagai kebutuhan Bumi dari atmosfer , hidrosfer hingga litosfer. 


Pohon bukan penyuplai air ? 

Mungkin pertanyaan diatas sedikit membingungkan  awalnya untuk  kita yang masih awam memahaminya. Tapi harus diakui bahwa pohon bukanlah ‘penyimpan air’ untuk manusia, sebenarnya ia hanya menyimpan air untuk dirinya sendiri,  namun tanahlah  yang menjadi salah satu unsur utama yang mempunya tugas itu, dan pohon  adalah ‘pemeran’ selanjutnya sebagai ‘penjaga’ mata air lewat beberapa proses tahapan  biologis. 


Lalu bagaimana prosesnya ?

Sebenarnya saat Hujan turun, tajuk pepohonan akan menahan dan memperlambat hempasan air yang jatuh ke tanah.  Selain itu, Permukaan tanah yang dipenuhi tegakan pohon umumnya  juga menghasilkan serasah ( litter) atau sampah organik yang banyak seperti daun, ataupun ranting patah . seiring waktu akan  membusuk dan memancing  banyak organisme seperti serangga, jamur dan cacing. Serasah ini pula menjadi bagian yang menahan agar tidak langsung menghempas  permukaan tanah.  

Beberapa organisme tadi menjadikan tanah sebagai rumah , dan menjadikan permukaan tanah gembur dan berpori. Dan pada saat hujan top soil ( lapisan tanah atas ) yang gembur dan berpori menyerap air tersebut untuk selanjutnya ditampung didalam aquifer ( tempat air bawah tanah) . Semakin tinggi kualitas tanah menyerap air maka semakin banyak air yang bisa ditampung di aquifer, yang kelak akan dimanfaatkan melalui mata air atau sumur yang dibuat oleh masyarakat. 



Bagaimana Jika Hujan langsung menghempas Tanah?

Jika tanah langsung dihempas air hujan tanpa adanya penahan dan serasah, maka ia akan menjadi air larian atau run off. Runoff merupakan air yang tidak mampu diserap permukaan tanah, air ini akan turun kekawasan yang lebih rendah, jika runoff  yang datang melebihi daya dukung sungai, inilah yang sering memicu bencana banjir. Yang lebih parah, jika sebuah area y tidak memiliki tegakkan pohon dihempas air hujan secara terus menerus,maka akan berpotensi pula mengikis lapisan atas tanah atau yang kita sebut dengan top soil hingga menyebabkan bencana longsor. Untuk Itulah,  Menanam ulang  Pohon (reboisasi ) adalah hal mutlak yang harus kita galakkan.  bersambung ke tanaman-tanaman penjaga mata air 2

(mcnews/aka)


0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama